Dajjal akan Muncul dari Segitiga Bermuda?

Kebenaran misteri yang ada di segitiga bermuda yang di jelaskan dalam buku Dajjal Akan Muncul dari Segitiga Bermudayang ditulis oleh Muhammad Isa Daud.piramid segitiga bermuda tempat dajjal entang munculnya Dajjal dari segitiga bermuda banyak tersebar di kalangan kaum muslimin, setelah muncul buku yang ditulis Muhamad Isa Daud. Karena kurangnya pemahaman kaum muslimin tentang hadis dan riwayat yang menceritakan

HUKUM PACARAN DALAM ISLAM

SEBAGIAN PENYELEWENGAN YANG TERJADI DALAM PERKAWINAN YANG WAJIB DIHINDARKAN/DIHILANGKAN, Pacaran Kebanyakan orang sebelum melangsungkan perkawinan biasanya "Berpacaran" terlebih dahulu, hal ini biasanya dianggap sebagai masa perkenalan individu

Yakjuj Makjuj dikurung dalam tembok ghaib

Apa pun tentang keberadaan dinding penutup tersebut, ia memang terbukti ada sampai sekarang di Azerbaijan dan Armenia. Tepatnya ada di pegunungan yang sangat tinggi

Berbahaya, Terlalu Banyak Minum Air Putih

Setiap kali kita baca artikel pasti artikel tentang baik mengkonsumsi minum air putih . Bahkan sampai di iklan Aqua 18 gelas air putih sehari itu bagus buat kesehatan.

Apakah Anda Berani Menjadi Seorang Pengusaha ?

Jadi pengusaha diisebabkan oleh sesuatu yang ada dalam hidup seseorang, bisa dikarenakan, semakin kritis seseorang tersebut, maka semakin kritis otaknya untuk berpikir, bagaimana untuk menghasilkan uang dengan cara sendiri.

Mencari Pasangan Yang Ideal ?

Hidup di era modern ini manusia dituntut semakin lebih pintar dalam kemajuan teknologi yang semakin hari semakin canggih, ada banyak alasan mengapa pria mencari sosok seorang wanita berpendidikan,

Indera Keenam / The Sixth Sense

Indra Keenam ? Jujur ia, jika membicarakan artikel yang satu ini, tidak akan habis-habisnya, Ini saya tidak tau, sudah artikel ke berapa, tentang indera keenam, Tapi karena banyaknya yang merequest untuk membahas ini lagi, jadi saya posting kembali tentang indera keenam dengan sumber yang berbeda,

Beternak Uang Dengan Semut Kroto

Semut Kroto ? Tahukah anda semut kroto sahabat carasendiri.com? semut kroto adalah makanan yang banyak dibeli oleh penghobi burung kicau, semut kroto banyak diminati. karena di dalam semut kroto banyak

Kejadian Baitullah (Kabah) Terendam Banjir

Pastinya kita sering melihat kabah ramai selalu dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia untuk beribadah, tpi pernah tidak anda seklaian melihat kabah terendam ? ini saya juga baru tau bahwa kabah pernah terendam air, menatap untuk kesekian kalinya

Peraturan Pemerintah Halmahera Selatan Yang Unik

Batu bacan ? Sudah taukah anda dengan batu bacan ? Batu Bacan adalah batu yang lagi booming saat ini , batu yang sudah dikenal sejak tahun 1960-an. Batu bacan berasal dari pulau Kasiruta bukan pulau Bacan ya INGAT !

Translate

Sosok bercahaya misterius terekam kamera di Masjid Nabawi


MADINAH (Arrahmah.com) - Sebuah video yang merekam khutbah Jum'at pekan lalu di Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, ramai diperbincangkan di jejaring sosial, menyoroti tentang sosok misterius bercahaya terekam kamera.
Video ini merekam shalat Jum'at pada 23 Muharram 1433 H, bertepatan pada 7 Desember 2012, dengan khatib Syaikh dr. Abdul Muhsin al-Qasim dan dipublikasikan di Youtube pada 8 Desember.
Pada saat khutbah berlangsung, kamera yang dipasang di Masjid, menangkap sosok yang seluruh wajah dan tubuhnya putih bercahaya, sosok ini terekam pada menit ke-14 dari video khutbah yang berdurasi 23:32. Namun terlihat tidak ada orang di sekitarnya yang menyadari dan memperhatikannya, dan nampaknya tidak ada orang yang sadar bahwa sosok itu mengeluarkan cahaya.
Sumber-sumber laporan Saudi terkait siapa sosok di video ini berbeda-beda, berbagai dugaan terkait sosok ini menyebar. Ada dugaan, kemungkinan cahaya itu disebabkan oleh pantulan sinar matahari. Namun Menurut keterangan, atap masjid dibuat dari marmer sehingga tidak bisa memantulkan cahaya sinar matahari.
Di sisi lain, seorang wakil dari Masjid Nabawi, Syaikh Abdul Wahid al-Khattab, mengatakan kepada para wartawan bahwa tidak ada dari administrasi masjid yang melihat sosok bercahaya itu. Dia menduga bahwa mungkin video ini hanya editan yang disebarkan di jejaring sosial.
Sementara direktur stasiun TV Madinah, Saad Aufi, tidak mengesampingkan dugaan bahwa ini hanya pantulan cahaya dari lensa kamera. Stasiun tersebut melaporkan bahwa kamera yang merekam sosok bercahaya itu sedang diperiksa, dan sebelum memastikan apapun, seorang pakar harus menganalisa video ini.
Sedangkan banyak orang juga percaya bahwa sosok bercahaya yang terekam itu adalah malaikat. Wallahu A'lam. 
(siraaj/arrahmah.com)

STOP!! Perayaan Tahun Baru Masehi = Hari Raya Kafir Penyembah Dewa


Enam hari setelah Natal 25 Desember, tibalah tahun baru Masehi tanggal 1 Januari. Umat kristiani biasa menggabungkan ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru. Tak sedikit umat Islam yang latah terjebak promosi kekafiran dengan mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru Masehi. Bahkan ikut-ikutan merayakan pergantian tahun baru dengan gebyar maksiat. Demi menunggu momen pukul 00.00 mereka rela menghambur-hamburkan dana secara mubazir untuk pesta kembang api, pesta miras, festival hiburan yang berbaur pria dan wanita, perzinaan dan pesta maksiat lainnya.
Tak sedikit waktu, dana, tenaga dan pikiran yang dibuang percuma demi tahun baru. Padahal Allah SWT memperingatkan bahwa para pemboros itu adalah saudaranya syaitan yang sangat ingkar kepada Tuhan (Qs Al-Isra’ 26-27).
Dalam tinjauan akidah, para ulama yang berkompeten telah memfatwa haram ucapan Selamat Tahun Baru Masehi, terlebih merayakan pestanya.
Komisi Fatwa Saudi Arabia (Al-Lajnah Ad-Daimah lil-Buhuts Al-‘Ilmiyyah wal-Ifta’) dalam Fatawa nomor 20795 menyatakan bahwa mengucapkan Selamat Tahun Baru Masehi kepada non muslim tidak boleh dilakukan oleh seorang Muslim karena perayaan tahun baru tidak masyru’(tidak disyariatkan).” Fatwa ini ditandatangani oleh: Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah Alu Syaikh, Syaikh ‘Abdullah bin Ghudayan, Syaikh Shalih Al-Fauzan, dan Syaikh Bakr Abu Zaid.
Senada itu, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, dengan tegas menyatakan bahwa umat Islam dilarang mengucapkan Selamat Tahun Baru Masehi (Miladiyah), karena ia bukan tahun syar’i. Bahkan apabila memberi ucapan selamat kepada orang-orang kafir yang merayakan hari raya Tahun Baru, maka orang ini dalam keadaan bahaya besar berkaitan dengan hari-hari raya kekafiran. Karena ucapan selamat terhadap hari raya kekafiran itu berarti senang dengannya dan mensupport kesenangan mereka, padahal senang terhadap hari-hari raya kekafiran itu bisa-bisa mengeluarkan manusia dari lingkaran Islam, sebagaimana Ibnul Qayyim rahimahullah telah menyebutkan hal itu dalam kitabnya Ahkamu Ahlidz-Dzimmah. (Liqoatul Babil Maftuh, juz 112 halaman 6).
Ibnul Qayyim berkata, “Adapun memberi ucapan selamat kepada simbol-simbol khusus kekafiran, (hal tersebut ) adalah haram menurut kesepakatan ulama…” (Ahkamu Ahlu Ad-Dzimmah, 1/441).
Syaikh Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaili dalam situsnya juga mengharamkan ucapan Selamat Tahun Baru Masehi karena perbuatan tersebut termasuk tasyabbuh (meniru kebiasaan orang kafir) kepada kaum Kristen yang mana mereka saling mengucapkan selamat ketika awal tahun baru Masehi. Tasyabbuh dengan mereka diharamkan oleh Rasulullah SAW.
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Rasulullah SAW sudah mewanti-wanti umatnya tentang bahaya tasyabbuh terhadap orang Persia, Romawi, Yahudi dan Kristen. Kaum muslimin mengikuti mereka baik dalam berpakaian atau pun berhari raya.
Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang biawak, pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri).
Para ulama itu memperingatkan strategi pemurtadan yang dikemas dengan pencampuradukan antara al-haq dan kebatilan, sesuai firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah 109, Ali-Imran 69, 99, 149, dan Al-Hijr 9.
Momentum Tahun Baru ini tidak luput dari pencampuradukan antara al-haq dan kebatilan, propaganda kepada kekufuran, kesesatan, permisivisme dan ateisme serta pemunculan sesuatu kemungkaran yang bertentangan dengan syariat. Di antara hal itu adalah propaganda kepada penyatuan agama-agama (pluralisme), penyamaan Islam dengan aliran-aliran dan sekte-sekte sesat lainnya, penyucian terhadap salib dan penampakan syiar-syiar kekufuran yang dilakukan oleh orang-orang Kristen dan Yahudi.
Banyak yang beranggapan bahwa perayaan tahun baru adalah urusan duniawi yang tidak ada kaitannya dengan akidah. Padahal secara historis, perayaan tahun baru Masehi tidak bisa dipisahkan dari tradisi dan ritual penyembahan dewa Janus dalam agama paganisme (agama kafir penyembah berhala):
“The Roman ruler Julius Caesar established January 1 as New Year’s Day in 46 BC. The Romans dedicated this day to Janus , the god of gates, doors, and beginnings. The month of January was named after Janus, who had two faces – one looking forward and the other looking backward” (The World Book Encyclopedia, 1984, volume 14 hlm. 237).
(Penguasa Romawi Julius Caesar menetapkan 1 Januari sebagai hari permulaan tahun baru semenjak abad ke-46 SM. Orang Romawi mempersembahkan hari ini (1 Januari) kepada Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan permulaan (waktu). Bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yang memiliki dua wajah – sebuah wajahnya menghadap ke (masa) depan dan sebuahnya lagi menghadap ke (masa) lalu).
Dalam mitologi Romawi, Dewa Janus adalah sesembahan kaum Pagan Romawi. Bulan Januari (bulannya dewa Janus) ditetapkan setelah Desember karena Desember adalah pusatWinter Soltice, yaitu hari-hari di mana kaum pagan penyembah Matahari merayakan ritual mereka saat musim dingin. Pertengahan Winter Soltice jatuh pada tanggal 25 Desember, dan inilah salah satu dari banyaknya pengaruh Pagan pada tradisi Kristen.
Kaum Pagan pandai menyusupkan budaya mereka ke dalam budaya agama lain. Ini terbukti dengan tradisi mereka bertahun baru yang sudah populer diikuti di berbagai belahan dunia. Misalnya, tradisi kaum Pagan merayakan tahun baru mereka (atau Hari Janus) dengan mengitari api unggun, menyalakan kembang api, bernyanyi bersama, memukul lonceng dan meniup terompet.
Ke dalam agama Kristen, tradisi pagan ini diadopsi dengan menjadikan hari Dewa Janus tanggal 1 Januari menjadi Tahun Baru Masehi, sehingga muncullah pemisahan masa sebelum Yesus lahir pun (Sebelum Masehi/SM) dan sesudah Yesus lahir (Tahun Masehi/M).
Di Persia yang beragama Majusi (penyembah api), tanggal 1 Januari juga dijadikan sebagai hari raya yang dikenal dengan hari Nairuz atau Nurus. Dalam perayaan itu, mereka menyalakan api dan mengagungkannya, kemudian orang-orang berkumpul di jalan-jalan, halaman dan pantai, bercampur baur antara lelaki dan wanita, saling mengguyur sesama mereka dengan air dan minuman keras (khamr). Mereka berteriak-teriak dan menari-nari sepanjang malam. Semuanya dirayakan dengan kefasikan dan kerusakan.
Shahabat Abdullah bin ’Amr RA memperingatkan dalam Sunan Al-Baihaqi IX/234: ”Barangsiapa yang membangun negeri orang-orang kafir, meramaikan peringatan hari raya Nairuz (tahun baru) dan karnaval mereka serta menyerupai mereka sampai meninggal dunia dalam keadaan demikian. Ia akan dibangkitkan bersama mereka di hari kiamat.” [A. Ahmad Hizbullah MAG/Suara Islam]


Haruskah Muslim Ucapkan Selamat Natal, Bila Kristen Ucapkan Selamat Idul Fitri?


Salah satu topik yang setiap tahun mencuat di bulan Desember adalah hukum umat Islam mengucapkan Selamat Natal kepada umat kristiani. Dalam pandangan Islam, berdasarkan Al-Qur'an, hadits dan pendapat para ualama, masalah ini sebenarnya sudah final. Para ulama berbagai mazhab baik Hanafi, Maliki, Syafi’i, maupun Hambali, semua sepakat tentang haramnya menghadiri perayaan hari raya orang kafir dan bertasyabuh (menyerupai) acara mereka. (Lihat Iqtidha’ ash-Shiraat al-Mustaqim 2/425 dan Ahkam Ahli adz-Dzimmah 2/227).
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Abu Daud). Dalam Al-Fiqhul-Islami, bentuk-bentuk tasyabuh yang dilarang itu banyak bentuknya, antara lain mencucapkan selamat pada hari raya orang kafir.
Ibnul Qayim rahimahullah berkata: “Mengucapkan selamat kepada syiar agama orang kafir adalah haram berdasarkan kesepakatan. Seperti mengucapkan selamat atas hari raya dan puasa mereka dengan mengatakan ‘Ied Muharak ‘Alaik (hari raya penuh berkah atas kalian) atau selamat bergembira dengan hari raya ini dan semisalnya. Jika orang yang berkata tadi menerima kekufuran maka hal itu termasuk keharaman, statusnya seperti mengucapkan selamat bersujud kepada salib. Bahkan, di sisi Allah dosanya lebih besar dan lebih dimurkai daripada mengucapkan selamat meminum arak, selamat membunuh, berzina, dan semisalnya. Banyak orang yang tidak paham Islam terjerumus kedalamnya semantara dia tidak tahu keburukan yang telah dilakukannya. Siapa yang mengucapkan selamat kepada seseorang karena maksiatnya, kebid’ahannya, dan kekufurannya berarti dia menantang kemurkaan Allah.”
Fatwa ulama terkini juga mengharamkan ucapan Selamat Natal: “ Tidak boleh seorang muslim memberi ucapan selamat kepada orang Kristen pada hari raya mereka karena sesungguhnya dalam perbuatan tersebut terdapat tolong-menolong dalam perbuatan dosa. Dan kita di larang dari perbuatan tersebut, Allah SWT berfirman: “Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” Di dalamnya juga mengandung rasa cinta kepada mereka dan menuntut untuk mencintai mereka serta sebagai syiar dengan meridhai mereka dan syiar-syiar mereka. Ini semua tidak boleh bahkan yang paling wajib adalah menampakkan permusuhan terhadap mereka dan menjelaskan permusuhan terhadap mereka. Karena mereka memusuhi Allah jalla wa ala dan membuat sekutu kepada selain Allah. Mereka juga menjadikan bagi Allah wanita pendamping dan seorang anak” (Fatawa Lajnah Daimah li al-Buhuts al-Ilmiyah wal-Ifta: 3/435).
Meski para ulama secara tegas mengharamkan ucapan Selamat Natal, ada juga orang ber-KTP Islam yang malah mengimbau mengucapkan Selamat Natal kepada orang Kristen. Salah satu argumennya adalah demi toleransi umat beragama, karena umat Kristen juga mengucapkan Selamat Idul Fitri kepada umat Islam yang berlebaran pada hari raya Idul Fitri.
Abdul Moqsith Ghazali, aktivis jaringan liberal berkedok Islam, memuji orang Islam yang mengucapkan Selamat Natal, karena orang Kristen juga mengucapkan Selamat Idul Fitri saat lebaran:
“Umat Islam mengucapkan selamat natal terhadap rekan-rekannya yang beragama Kristen. Begitu juga sebaliknya, umat Kristiani mengucapkan selamat ‘idul fitri terhadap koleganya yang beragama Islam. Sering disaksikan, sejumlah tokoh agama saling berkirim SMS menyatakan selamat ketika hari perayaan agama masing-masing berlangsung. Fenomena ini tak mudah didapatkan di negeri-negeri muslim lain. Bahkan, negeri-negeri muslim lain itu harus belajar pada umat Islam Indonesia atas toleransinya yang tinggi terhadap umat agama lain,” tulisnya di situs JIL.
Moqsith menjadikan ucapan Selamat Natal dan Selamat Idul Fitri sebagai tolok ukur toleransi seorang umat beragama. Logika ini tidak relevan, miring dan generalisasi yang gegabah. Menyejajarkan Idul Fitri dengan Natal adalah tindakan yang keliru, karena keduanya berbeda dan sama sekali tidak sejajar.
Pertama, Idul Fitri adalah hari raya yang diperintahkan dalam Islam sedangkan Natal tidak ada perintahnya dalam kitab suci.
Idul Fitri disyariatkan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah 185 dan banyak hadits, sedangkan Natal sama sekali tidak ada perintahnya dalam Bibel baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Bahkan umat Kristen abad permulaan tidak pernah merayakan Natal.
Kebiasaan gereja merayakan Natal pada tanggal 25 Desember baru dimulai dalam abad keempat. Sebelum itu Gereja tidak mengenal perayaan Natal tidak tahu kapan, hari apa, bulan apa dan tahun keberapa Yesus dilahirkan. Bibel pun sama sekali tidak memuat data-data tentang Natal Yesus.
Penetapan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus juga menyalahi Bibel. Injil Lukas pasal 2 menceritakan bahwa pada waktu Yesus dilahirkan, gembala-gembala sedang berada di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam (ayat 8). Itu berarti bahwa Yesus dilahirkan antara bulan Maret atau April dan bulan November.  (lihat: Buku Katekisasi Perjanjian Baru karya Dr. J.L. Ch. Abineno, hlm 14).
Kedua, esensi Idul Fitri dan Natal bertolak belakang 180 derajat. Idul Fitri adalah hari raya setelah berpuasa sebulan penuh selama Ramadhan untuk meneguhkan tauhid dan menggapai ketakwaan kepada Tuhan.
Sedangkan Natal adalah peringatan hari ulang tahun kelahiran Yesus Kristus (Dies Natalis of Jesus Christ) yang dipertuhankan oleh umat Kristen. Dengan kata lain, Natal adalah hari ulang tahun kelahiran tuhan dan juru selamat penebus dosa dalam keyakinan Kristen.
Selamat Idul Fitri di mata Kristen dan Selamat Natal di mata Islam adalah dua hal yang berbeda. Umat Kristen yang mengucapkan Selamat Idul Fitri tidak melanggar doktrin kristiani, sedangkan umat Islam yang mengucapkan Selamat Natal melanggar aqidah Islam.
Ketiga, kalau mau menyejajarkan sementara, seharusnya Natal Yesus disandingkan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Karena memperingati kelahiran Yesus (Natal) dan peringatan kelahiran Nabi Muhammad (Maulid Nabi) sama-sama tidak ada perintahnya dalam kitab suci kedua agama.
Faktanya, umat Kristen tidak mau mengucapkan Selamat Maulid atas kelahiran Nabi Muhammad sebagai nabi yang terakhir, karena dianggap bertentangan dengan doktrin kristiani yang menyakini Yesus sebagai nabi terakhir. Apakah sikap ini bisa dinilai sebagai tindakan yang menjunjung tinggi toleransi dan pluralisme dalam pandangan kaum liberal sekalipun?
Keempat, Jika umat Islam dituding tidak toleran karena tidak mengucapkan Selamat Natal atas kelahiran Yesus yang diyakini sebagai tuhan dan Juruselamat Kristen, maka vonis yang sama juga harus dialamatkan kepada umat Kristen. Umat Kristen juga harus divonis sebagai umat intoleran karena tidak mengucapkan Selamat Maulid Nabi atas kelahiran Muhammad SAW, nabi pamungkas setelah Yesus. [A. Ahmad Hizbullah MAG/SI]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...